RESEP TERBARU
Tape Ketan
.

Kamu bisa membuat Tape Ketan menggunakan 7 bahan ini dan dengan 3 cara simpel untuk memasaknya.
Komposisi untuk memasak Tape Ketan
- Tambahkan 1 liter beras ketan.
- Siapkan Bubuk daun katuk (bisa diganti dgn pewarna hijau bubuk).
- Siapkan Ragi.
- Siapkan Jahe.
- Siapkan Merica.
- Siapkan Gula.
- Siapkan Lengkuas.
Itulah dia cara membuat tape ketan putih. Simak kreasi serupa seperti tape ketan hitam, uli ketan dan lain-lain. Jika dirasa ada yang kurang jelas, kamu bisa tanya kami ya. Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan ketan yang diolah secara fermentasi.
Cara membuat Tape Ketan
- Cuci beras ketan lalu rendam selama setengah jam. Kukus beras ketan, setelah dikukus diangkat, masukkan ragi & bubuk daun katuk lalu adut merata. Setelah di aduk merata, kukus lagi beras ketan yg sudah ditambahkan ragi & daun katuk..
- Setelah dikukus diangkat & dinginkan..
- Ulek merica, jahe, lengkuas lalu tambahkan air dan gula. Setelah ketan agak diging kepal (dibuat bulat2) dgn tangan, sebelum mengepal basahi tangan dengan air merica yg sdh dicampur dgn lengkuas, jahe & gula. Setelah selesai bungkus dgn daun pisang & masukan ke dalam wadah yg tertutup rapat. Bungkus wadah yg sdh berisi tape dgn kain, diamkan selama 3 hari. Selamat mencoba..
Dalam proses fermentasi tape ketan tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan pendinginan), pengerjaan, dan fermentasi (pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan inkubasi) merupakan tahap yang berpengaruh penting untuk menghasilkan tape ketan dengan mutu baik. Tape Ketan or Tapai Ketan is one of Indonesia well-known traditional fermented food. Tape itself means food that has been fermented by yeasts, so Tape Ketan means Glutinous Rice that has been fermented by yeasts. In Sundanese tradition, they make peyeum or black glutinous rice tape or tape ketan hitam only for special ceremony. Tapai (also tapay or tape), is a traditional fermented preparation of rice or other starchy foods, and is found throughout much of Southeast Asia, especially in Austronesian cultures, and parts of East Asia.